Yogyakarta, 1 Maret 2024 – Memasuki bulan Maret, Universitas Gadjah Mada (UGM) membuka lembaran baru dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama PT Kideco Jaya Agung, anak perusahaan PT Indika Energy Tbk yang bergerak di sektor pertambangan batubara. Kideco, yang berdiri sejak 1982 di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, terkenal sebagai salah satu penghasil batubara terkemuka di Indonesia, dengan wilayah operasi seluas sepertiga dari Singapura. Kerja sama ini menandai langkah maju dalam menciptakan pendidikan yang mendukung pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs) ke-17 tentang Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Rombongan dari Kideco, dipimpin oleh Presiden Direktur M. Kurnia Ariawan, disambut hangat oleh Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, dan dekan beserta jajarannya dari Fakultas Filsafat, Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik, menandakan pentingnya kolaborasi ini. Kurnia Ariawan menyampaikan pentingnya kerja sama ini dalam mengembangkan Education for Sustainable Development (ESD), yang memungkinkan pembentukan masyarakat yang lebih adil dan berkelanjutan. Diharapkan UGM dapat memberikan kontribusi penting dalam hal inovasi dan penelitian, khususnya terkait pemanfaatan residu dan efektivitas program CSR.
Sejak tahun 2016, kerja sama antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Kideco Jaya Agung telah membuahkan hasil yang signifikan, terutama dalam bidang penelitian dan pengembangan yang memfokuskan pada aspek keberlanjutan dan perlindungan lingkungan. Inisiatif ini mengambil inspirasi dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals – SDGs) PBB, dengan penerapan yang melintasi berbagai disiplin ilmu. Mereka telah menunjukkan bagaimana kolaborasi antara dunia akademis dan industri bisa menyumbang pada pencapaian tujuan-tujuan global tersebut, khususnya dalam konteks pengelolaan sumber daya, efisiensi energi, inovasi industri, dan tanggung jawab terhadap lingkungan.
Melalui proyek-proyek yang melibatkan pemanfaatan ulang air limbah, residu pertambangan sebagai material konstruksi, dan peningkatan kesadaran lingkungan melalui program CSR, kerjasama ini secara langsung mendukung SDGs ke-6 terkait Air Bersih dan Sanitasi, SDGs ke-7 tentang Energi Bersih dan Terjangkau, serta SDGs ke-9 yang berkaitan dengan Industri, Inovasi, dan Infrastruktur. Inisiatif ini menggarisbawahi pentingnya pengelolaan sumber daya yang efisien dan pendekatan yang berkelanjutan dalam industri pertambangan, yang tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi tetapi juga lingkungan dan sosial.
Dalam kerangka kerja yang lebih luas, usaha bersama ini juga memberikan kontribusi terhadap SDGs ke-11, yang menargetkan penciptaan Kota dan Komunitas Berkelanjutan, melalui pengembangan infrastruktur yang inovatif dan berkelanjutan. Ini diperkuat dengan fokus pada Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (SDGs ke-12), menunjukkan komitmen terhadap pengurangan limbah dan promosi daur ulang dan penggunaan kembali sebagai bagian dari siklus produksi yang bertanggung jawab. Lebih jauh, kerjasama ini memperkuat Aksi Iklim (SDGs ke-13) dengan mengurangi emisi dan meningkatkan kesadaran lingkungan, serta mendukung upaya pelestarian Kehidupan di Darat (SDGs ke-15), khususnya melalui pemanfaatan limbah pertambangan untuk mendukung kegiatan pertanian yang berkelanjutan.
Dengan melibatkan berbagai fakultas dan mengimplementasikan pendekatan multidisiplin, UGM dan Kideco tidak hanya menunjukkan keefektifan kerja sama akademik dan industri dalam menghadirkan solusi inovatif dan berkelanjutan, tetapi juga bagaimana edukasi dan penelitian dapat diarahkan untuk memenuhi tantangan global dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Inisiatif ini memperlihatkan pentingnya sinergi antara pengetahuan akademik dan praktik industri, mendorong transisi menuju masyarakat yang lebih berkelanjutan dan adil, yang memprioritaskan keberlanjutan lingkungan bersamaan dengan pertumbuhan ekonomi dan inovasi. Dalam konteks yang lebih luas, kerjasama ini menawarkan wawasan tentang bagaimana kontribusi terhadap SDGs dapat terintegrasi ke dalam strategi operasional perusahaan dan kurikulum pendidikan, menegaskan ulang peran penting pendidikan tinggi dan sektor industri dalam mencapai tujuan global untuk planet kita.
Kerja sama ini bukan hanya tentang penelitian dan pengembangan, tetapi juga mencakup pendidikan, magang, peningkatan sumber daya manusia, dan riset. Dengan lebih dari 60 ribu mahasiswa, UGM memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam berbagai bidang melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), yang melibatkan lebih dari 10 ribu mahasiswa setiap tahunnya untuk berpartisipasi dalam pengabdian kepada masyarakat, termasuk di daerah tertinggal.
Pembangunan Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) di UGM juga merupakan langkah penting dalam kerja sama ini. GIK diharapkan menjadi pusat pertemuan antara mahasiswa, dosen, praktisi, dan masyarakat, untuk melahirkan talenta muda yang inovatif dan kreatif. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat dan dunia usaha, tetapi juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya SDGs ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas, SDGs ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dan SDGs ke-13 tentang Penanganan Perubahan Iklim, melalui inovasi dan penelitian yang berkelanjutan.
Melalui kerja sama ini, UGM dan Kideco Jaya Agung menunjukkan komitmen mereka untuk membangun masa depan yang lebih berkelanjutan dan adil bagi semua, menegaskan pentingnya kolaborasi antara sektor akademik dan industri dalam mencapai tujuan yang lebih besar untuk planet kita.
(Penulis: Jemy Partianto, Foto: Eko Sukajiyanto/Angga Kurniajati, dan Editor: Johan S.M.A.)