Universitas Gadjah Mada (UGM) menandatangani Nota Kesepahaman dengan Bank Indonesia (BI), Kerja Sama ini melingkupi Pendidikan, Penelitian, Kepemimpinan, dan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Bidang Kebanksentralan. Nota Kesepahaman ini merupakan perpanjangan dari Nota Kesepahaman yang pernah ada sebelumnya. Nota kesepahaman tersebut ditandatangani oleh Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo dan Rektor UGM, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc, Ph.D. pada tanggal 24 Februari 2017 di Auditorium Sukadji Ranuwihardjo di Program Studi Magister Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Yogyakarta.
Kedua institusi berpendapat bahwa perlu adanya simbiosis antara praktek kebijakan dan teori tentang Bank Sentral, sehingga diharapkan kolaborasi antara dunia akademis dengan praktek kebijakan akan menghasilkan lulusan UGM yang siap untuk menerapkan teori kebanksentralan dan mempunyai daya saing di era globalisasi untuk mendukung kemajuan Bangsa Indonesia.
Dengan diperbaharuinya Nota Kesepahaman tersebut maka akan terus berlangsung kerja sama yang melingkupi Pendidikan, dalam hal ini meliputi pengembangan mata kuliah dan kurikulum kebanksentralan, serta bantuan pengajar dari kalangan praktisi. Bidang Penelitian dan pengembangan yang berhubungan dengan bank sentral serta sumbangan pada masyarakat dalam bentuk beasiswa dan bantuan penelitian yang lainnya.
Dalam kesempatan yang sama juga diselenggarakan kuliah umum Kebanksentralan dihadiri oleh kurang lebih 400 peserta yang merupakan mahasiswa UGM. Dalam kuliah tersebut menampilkan 2 pembicara yaitu Wakil Ketua Komisi XI DPR RI yang membidangi Keuangan, Perencanaan Pembangunan, Perbankan yaitu Ir. Muhammad Prakosa dan Deputy Direktur BI, serta dimoderatori oleh Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM, Dr. Eko Suwardi, M.Sc mengusung tema “Outlook Tantangan dan Arah Kebijakan 2017”.