Universitas Gadjah Mada dan PT SkyWay Technologies Indonesia sepakat menandatangani kesepahaman bersama. Penandatangan kesepahaman bersama dilakukan antara Country Director PT SkyWay Technologies Indonesia, Madinatul Fadhilah, dan Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. didampingi oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M.
Country Director PT. SkyWay Technologies Indonesia menyatakan bahwa sebagai anak bangsa, sudah seharusnya kita bersama-sama membangun sinergi untuk Indonesia yang lebih baik. Bekerja lintas sektoral dan melibatkan segenap elemen bangsa untuk memberikan solusi bagi permasalahan bangsa ini harus kita utamakan. Diharapkan Indonesia kedepan dapat mengadopsi teknologi ini sebagai solusi transportasi di Indonesia. Selain itu harapan untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat riset, pengembangan, serta manufaktur di Asia Tenggara segera terwujud. Madina menyampaikan visinya di beberapa forum bahwa dengan keberadaan SkyWay ini, Indonesia tidak akan lagi dipandang sebagai suatu market bagi raksasa-raksasa teknologi, namun menjadi pemilik dari raksasa teknologi.
Rektor UGM menyambut baik kerja sama yang dilakukan dalam pengembangan inovasi di bidang transportasi. Menurutnya, transportasi merupakan persoalan yang sangat mendesak untuk diatasi. Terlebih dengan kondisi mobilitas masyarakat yang semakin meningkat seiring perkembangan teknologi dan peningkatan kesejahteraan sehingga dibutuhkan rekayasa dan usaha pengembangan moda transporatsi untuk mengurangi kemacetan. “Inovasi terkait kendaraan merupakan salah satu cara untuk memperlancar transportasi barang dan manusia. Oleh sebab itu, inovasi harus tumbuh dengan baik di Indonesia dan menciptakan moda baru di bidang transportasi dan juga bidang lainnya,”terangnya.
Dalam kesempatan itu, Rektor UGM juga menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang diberikan SkyWay melalui program CSR berupa beasiswa bagi mahasiswa UGM. Rektor menjelaskan bahwa UGM merupakan tempat belajar mahasiswa yang tidak hanya berasal dari kalangan menengah-atas, tetapi juga dari keluarga kurang mampu. “Sekitar 30 persen mahasiswa UGM berasal dari keluarga yang kurang mampu dan memerlukan bantuan dari berbagai pihak,” tuturnya.
Kampus yang merupakan almamater Country Director PT. SkyWay Technologies Indonesia ini menyambut kerjasama ini dengan sangat antusias. Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, mewakili UGM menyatakan terima kasih sudah “tilik ngomah”, dalam statusnya di media sosial sepekan lalu saat menerima kunjungan awal PT SkyWay Indonesia.
PT. SkyWay Technologies Indonesia merupakan salah satu perusahaan SkyWay Technologies group yang berada di Indonesia khusus untuk mengimplementasikan teknologi transportasi berupa elevated string railways. UGM merupakan kampus ketiga, setelah UI dan ITB melalui PT. LAPI ITB, yang telah menandatangani Kerjasama dengan SkyWay dalam hal non-commercial. Rencananya dalam kajian ilmiahnya, SkyWay akan didukung oleh tim pakar UGM khususnya di bidang transportasi.