Universitas Gadjah Mada (UGM), Tahir Foundation, dan PP Muhammadiyah bekerja sama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan penciptaan lapangan kerja dalam rangka mendorong pemberdayaan kelompok masyarakat petani, nelayan, dan kaum buruh perkotaan. Kerja sama tripartit ini rencananya akan berlangsung selama lima tahun, dengan dukungan dana dari Tahir Foundation sebesar Rp50 Milyar per tahun.
Prof. Dr. Dato’ Sri Tahir, M.B.A., menuturkan kerja sama tripartit dengan menggadeng UGM dan Muhammadiyah sebagai salah satu komitmen untuk mendorong terlaksananya pembangunan masyarakat Indonesia dari pinggrian. “Komitmen kami untuk pembangunan Indonesia lewat kegiatan filantropi,” katanya. Selama ini Tahir Foundation memang memprioritaskan pada bidang pendidikan dan kesehatan sebagai program utama. Menurutnya, kedua bidang ini bisa mendorong peningkatan kulitas SDM dan pemimpin bangsa. “Dari sejak awal keluarga Tahir berkomitmen pada pendidikan dan kesehatan karena pendidikan dan kesehatan menentukan kualitas bangsa ke depan,”katanya.
Menurut Tahir, filantropi bukanlah semacam program CSR ataupun sedekah, namun merupakan komitmen untuk terus memberikan kontribusi pada bangsa dan negara. “Saya bagian dari Indonesia. Setiap saya mendengar lagu Indonesia Raya, hati saya selalu bergetar, saya ingin mengembalikan kesuksean yang sudah saya raih ini, rasanya seluruh harta saya untuk saya sumbangkan bagi negeri ini, saya mau,” kata lelaki yang dinobatkan sebagai orang terkaya nomor lima di Indonesia ini.
Di sisi lain, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., menyampaikan kerja sama tripartit ini sangat strategis untuk mencapai hasil yang lebih optimal, khususnya untuk pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan,” papar Rektor dalam Talkshow yang bertajuk Filantoropi untuk Pemberdayaan Umat, dipandu oleh presenter kondang Najwa Shihab, Kamis (1/3) di Grha Sabha Pramana lantai 2.
Rektor UGM juga mengatakan akan melibatkan generasi milenial dalam bentuk riset skripsi, tesis dan disertasi sehingga setelah lulus mereka juga menjadi manusia yang peduli pada bangsa dan Negara. Selain itu, UGM juga akan melibatkan mahasiswa UGM dalam peningkatan kompetensi kemampuan penciptaan lapangan kerja menjelang lulus.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr. Haedar Nashir, mengatakan Muhammadiyah mengapresiasi terwujudnya kerja sama tripartit pemberdayaan umat ini. Menurutnya, Muhammadiyah memiliki pengalaman panjang dalam urusan pemberdayaan masyarakat dari Papua, NTT, hingga Aceh. Ia menambahkan model praksis pemberdayaan masyarakat yang sudah dilakukan Muhammadiyah selama ini makin mengakselerasi program kerja sama ini terutama untuk masyarakat yang berada di kawasan terluar dan terbelakang. “Muhammadiyah punya modal dalam hal pemberdayaan sehingga kita harapkan kerja sama semacam ini semakin lebih masif dan lebih banyak lagi untuk menggelorakan kegiatan filantropi pemberdayaan masyarakat,” ujar Haedar usai penandatangan kerja sama tripartit dengan Rektor UGM dan Ketua Tahir Foundation.
Di akhir acara, Prof. Dr. Dato’ Sri Tahir, M.B.A menyampaikan harapan suatu saat para pengusaha Indonesia mau melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya untuk bidang filantropi.