Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerja sama dengan beberapa institusi, berlangsung di Ruang Multimedia Jumat (18/5) Gedung Pusat UGM rangkaian penandatanganan kesepahaman bersama dilakukan dengan Pemerintah Kabupaten Sorong Selatan, Pemerintah Kota Pangkal Pinang, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah, dan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto (STTA).
Dalam kesempatan pertama sambutannya, Ketua STTA Marsda TNI (Purn) Dr. Ir. Drs. T. Ken Darmastono ,M.Sc., mengatakan, STTA yang berada dibawah Yayasan TNI Angkatan Udara Adisutjipto secara teknis sudah melaksanakan kerja sama dengan unit-unit atau fakultas di UGM. “Kami juga ingin mengembangkan sekolah tinggi kami menjadi sebuah institut dimana kami harus menambah program studi yang terkait dengan kedirgantaraan, sehingga kami harus mencari pendukung yang kuat dan kami menemukannya di UGM yaitu dari Fakultas Geografi dan Fakultas MIPA,” terangnya.
Pjs Walikota Pangkal Pinang, Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd., mengatakan bahwa kerja sama dengan UGM terkait Tri Dharma. “Tiga hal yang tertuang dalam MoU yaitu pendidikan untuk memperbaiki kualitas SDM khususnya bidang kesehatan, bidang penelitian yang prioritas orientasinya ke pariwisata dan jasa, dan di bidang pengabdian kepada masyarakat yang berupa penerjunan KKN di kota Pangkal Pinang dan pengabdian dalam bentuk lainnya.” katanya.
Dalam sambutannya Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., mengatakan penandatanganan nota kesepahaman bersama ini diharapkan UGM dapat berkontribusi melalui unit-unit di fakultas sehingga mampu memberikan manfaat untuk kedua institusi (UGM-STTA) di bidang pendidikan, pelatihan dan juga sharing resource alat-alat penelitian dan sebagainya.
Sedangkan dengan Pemerintah Kota dan Pemerintah Daerah menurut Panut Mulyono UGM ingin selalu berkontribusi untuk perkembangan di daerah-daerah seluruh wilayah Indonesia agar pencapaian kesejahteran rakyat bisa segera tercapai. “Untuk pelaksanaan yang efektif setelah MoU diperlukan tindaklanjut guna menyusun kegiatan-kegiatan yang riil dan prioritas,” ungkapnya.
Lanjut Panut, implementasi kerja sama tidak hanya sebatas pengiriman mahasiswa KKN saja ke daerah-daerah, bisa melalui studi lanjut untuk karyawan dan pejabat, pelatihan-pelatihan bidang tertentu, penyusunan master plan pengembangan daerah, pengembangan kawasan wisata, pendampingan rencana induk pembangunan, pendampingan rencana pembangunan jangka menengah atau rencana pembangunan jangka panjang dan lain-lain.
Plt Sekretaris BPBD Sorong Selatan, George Kondjol dalam hal ini mewakili Bupati Sorong Selatan mengatakan bahwa letak geografis di Sorong Selatan rawan bencana alam oleh karena itu perlu dibuat kerja sama dengan UGM dalam penyusunan rencana induk penanggulangan bencana.
Kepala Bappeda Buton Tengah, L. Syamsudin Suryadin, M.Pd., mengatakan bahwa Kabupaten Buton Tengah merupakan daerah pemekaran baru, dan inilah tantangan untuk memajukan daerah. “Kami mempunyai potensi yang cukup sehingga kami ingin membangun kerja sama ini dengan UGM baik dari sisi SDM, pengetahuan, maupun dari sisi keilmuan agar bisa lebih ditingkatkan,” ujarnya.