Pembangunan Mardliyyah Islamic Center dimulai dengan ditandai dengan groundbreaking pada Sabtu, 21 Juli 2018 di komplek di masjid Mardliyyah. Masjid Mardliyyah terletak di samping Rumah Sakit Sardjito, sebagai masjid tertua di UGM. Sejak awal pendirian pada tahun 1968, masjid ini sudah menjadi pusat studi kajian-kajian islami bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar.
Menurut Prof. Dr. drg. Sudibyo, SU., Sp. Perio (K)., rencananya masjid ini akan dilebarkan menjadi sekitar 4.000 m2. Setelah jadi, fungsi masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kajian Islam. Disaming itu juga akan dibuat untuk pusat pengembangan ekonomi Islam. Renovasi masjid meliputi pembangunan wisma, foodcourt, serta parkiran basement.
Sementara itu, Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., menyampaikan nantinya Mardliyyah Islamic Center akan menerima umat pemeluk agama lain yang ingin memanfaatkan fasilitasnya. “Tempat ini akan menjadi simbol toleransi antarumat beragama bagi UGM, lebih luasnya lagi bagi Yogyakarta dan Indonesia,” tambahnya.
Ketua Majelis Wali Amanat UGM, Prof. Pratikno mengungkapkan bahwa pembangunan ini diharapkan akan berjalan lancar, terlebih ketika melihat semangat dari para donatur. “Sampai sekarang sudah terkumpul dana beberapa BUMN serta perusahaan lain. Jika melihat kondisi yang seperti ini diperkirakan satu tahun lagi pembangunan akan selesai,” ungkapnya.
Lebih jauh Ketua Majelis Wali Amanat UGM menyatakan setelah pembangunan selesai, ia akan menitipkan pengelolaannya pada UGM. “Kita kan cuma menyediakan infrastrukturnya saja, nantinya untuk program ke depan urusan Pak Rektor beserta jajarannya”, pungkasnya.