Indonesia sebagai negara kepulauan besar, berbatasan langsung dengan sepuluh negara. Hal ini, tentu saja dibutuhkan effort yang cukup besar bagi Pemerintah untuk menjaga dan mengelola daerah perbatasan. Dua pendekatan yang dilakukan Pemerintah Indonesia untuk mengelola perbatasan yaitu: pendekatan hard power dan pendekatan soft power. Pendekatan hard power didukung oleh kekuatan militer Indonesia sedangkan pendekatan soft power membutuhkan dukungan Perguruan Tinggi. Universitas Gadjah Mada yang memiliki jati diri sebagai Universitas Nasional, Universitas Perjuangan, Universitas Pancasila, Universitas Kerakyatan, dan Universitas Pusat Kebudayaan tergerak hatinya untuk mempelopori terbentuknya suatu forum yang peduli terhadap kawasan perbatasan. Berkolaborasi dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), UGM mengajak perguruan tinggi lainnya untuk ikut berpartisipasi membangun bangsa melalui kawasan perbatasan.
Bersamaan dengan Acara Penerimaan Mahasiswa Baru tanggal 6 Agustus 2018, ditandatanganinya Nota Kesepahaman Antara Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri) Dan Kementerian Riset, Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti) Tentang Kerja Sama Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintahan Dalam Rangka Penguatan Administrasi Pemerintahan Dan Percepatan Pembangunan Di Perbatasan Negara. Nota Kesepahaman tersebut adalah komitmen BNPP di bawah Kemendagri dan sepuluh Perguruan Tinggi, di bawah Kemenristekdikti bersama-sama, bahu membahu sebagai upaya hilirisasi ilmu pengetahuan dan implementasi Tridharma dalam membangun masyarakat Indonesia di wilayah pinggiran, sekaligus peresmian Forum Perguruan Tinggi untuk Perbatasan Negara (FOPERTAS) oleh Sesjen Kemenristekdikti dan Sekretaris Badan BNPP.
Sepuluh Perguruan Tinggi sebagai Tim Trigger terdiri dari yaitu: Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Institut Pertanian Bogor, Intitut Teknologi Sepuluh November, Instritut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, Universitas Padjajaran, Universitas Hassanudin, Universitas Negeri Padang, dan Universitas Mulawarman. Implementasi kegiatan FOPERTAS di bidang pendidikan masyarakat perbatasan, yaitu perubahan knowledge production dan transfer knowledge /technology. Bidang penelitian yaitu; research excellence (inovasi,) untuk ekonomi kreatif masyarakat perbatasan dan hilirisasi hasil riset inovatif untuk industri kreatif masyarakat perbatasan, pertumbuhan wilayah dan pemberdayaan masyarakat. Kegiatan tersebut diwadahi dalam kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Anggota FOPERTAS bersama BNPP melanjutkan kegiatan Focuss Group Discussion (FGD) di Hotel Cavinton sampai keesokan hari (07/08/18). Adapun tema-tema besar yang didiskusikan adalah:
- Pemilihan Ketua Forum PT Untuk Perbatasan Negara (FORPERTAS);
- Pemilihan fokus tema (misalnya: UGM fokus tema Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Tapal Batas, sedangkan IPB fokus ke Pertanian Perbatasan, dll),
- Penentuan minimal 3 lokasi prioritas (satuan Kecamatan) untuk dijadikan lokus kegiatan; dan
- Penentuan skema dan waktu komunikasi serta diseminasi hasil inovasi perguruan tinggi di kawasan perbatasan.