Sorgum adalah tanaman serba guna yang dapat digunakan sebagai sumber pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. Sebagai bahan pangan, sorgum termasuk dalam golongan tanaman gandum, jagung, padi, dan kedelai. Sorgum banyak ditanam di daerah bersuhu panas. Sorgum merupakan tanaman serealia potensial yang perlu dikembangkan untuk menunjang program ketahanan pangan dan agribisnis. Berkaca dari hal tersebut, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Yayasan Multi Bintang sepakat melakukan Kerja Sama di bidang Pengembangan Agropolitan Sorgum Terpadu dan Berkelanjutan di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kesepakatan kerja sama tertuang dalam naskah Kesepahaman Bersama (MoU) yang ditandatangani antara Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (WRP2M) UGM, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes., Ph.D. dan Ketua Yayasan Multi Bintang, Bambang Britono, serta Sekretaris Yayasan Multi Bintang, Didik Suharsono.
Dalam sambutannya WRP2M UGM menjelaskan bahwa sorgum yang selama ini banyak dipandang sebagai bahan pangan kurang dilirik padahal memiliki kekayaan unsur-unsur bioaktif sebagai sumber pangan penting. Ia memiliki komponen bioaktif yang meliputi serat pangan, senyawa-senyawa antioksidan dan lainnya. Sorgum juga dapat memproduksi gula cair. “Indonesia lebih mengenal beras sebagai bahan pangan pokok yang mengakibatkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan konsumen beras terbesar di dunia, padahal sejak dahulu telah dikenal keberagaman sumber pangan lokal. UGM saat ini mempunyai science techno park yang relevan untuk pengembangan tanaman ini”, paparnya. Lebih lanjut WRP2M UGM menyampaikan bahwa tindak lanjut dari MoU ini akan dilakukan FGD yang akan diinisiasi oleh PIAT.
Sementara itu Ketua Yayasan Multi Bintang menyampaikan bahwa peran UGM sangat dibutuhkan pengembangan tanaman sorgum dan peralatan pendukung produksinya. “Peran strategis UGM sangat kami harapkan untuk mendukung program kami dalam rangka bersama-sama mewujudkan kesejahteraan masyarakat.