Penandatangan Nota Kesepahaman Bersama antara UGM dengan 4 mitra industri yang bergerak di bidang Kesehatan antara lain dengan PT Indoris Cipta Teknologi, PT Delta Systech Medika, PT Global Dispo Medika dan PT Global Promedika Service. Penandatangan ini dilaksanakan bersamaan dengan acara Industry Research Forum (IRF) yang diselenggarakan oleh Direktorat Penelitian UGM di kampus UGM Jakarta, pada hari Rabu (5/12/18). Dalam kesempatan tersebut UGM diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M., sedang dari Pihak PT Indoris Cipta Teknologi diwakili oleh Direktut Utama, Bapak Febbie Hadidallas, PT Delta Systech Medika diwakili oleh Direktur Utama Ibu Lissa Imelia, S.H., PT Global Dispo Medika diwakili oleh Direktur Utama Bapak Fatuha Larosa, sedang dari PT Global Promedika Service diwakili oleh Direktur Bapak Vidya Ismanto.
Dalam sambutannya Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni menyampaikan bahwa periset di UGM saat ini diarahkan untuk menghasilkan riset yang bermanfaat bagi masyarakat dan potensial untuk dihilirisasi ke industri. “Sekarang tidak lagi ada pemikiran bahwa riset hanya bermanfaat untuk ilmu pengetahuan atau kepentingan periset untuk naik pangkat ataupun jadi guru besar dan dimuat di jurnal lalu selesai, “ujarnya.
Dr. Paripurna mengatakan ketimpangan neraca perdagangan Indonesia yang lebih banyak impor daripada ekspor menurutnya juga disebabkan karena tingkat daya saing perdagangan yang rendah karena tidak semua hasil riset bisa dihilirisasi ke industri. “Jangan sampai periset menghasilkan hasil riset yang sulit dihilirkan,”katanya
Menurutnya sudah saatnya periset di perguruan tinggi bisa menghilirisasi hasil risetnya baik langsung maupun tidak langsung ke industri. Ia menerangkan selain di bidang kesehatan, pihaknya kini juga mendorong hilirisasi riset di bidang agro. Salah satunya pengembangn industri pengolahan kakao di Kabupaten Batang, Jawa Tengah. “Baru- baru ini menteri BUMN mengunjungi pabrik cokelat di batang jawa tengah yang rencananya akan diresmikan oleh Presiden. Kita tahu, selama ini bahan baku cokelat kita dari luar, kita balik kita ambil barang dari luar negeri, kita olah, lalu kita ekspor lagi,”katanya.