Japan International Cooperation Agency (JICA) bersama dengan UGM melaksanakan Inaugurasi Project Implementation Loan Agreement (No. 576) dalam rangka mendukung “Development of World Class University With Socio-Entrepreneurial Spirit at Universitas Gadjah Mada“. Pengesahan tersebut dilaksanakan di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, pada tanggal 19 Desember 2019. Acara tersebut dihadiri oleh Chief Representative JICA to Indonesia Shinichi Yamanaka, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii, Menteri Sekretaris Negara Prof. Dr. Pratikno M.Soc.Sc. yang juga bertindak selaku ketua Majelis Wali Amanat UGM , Menteri Pekerjaan Umum Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph D., Bapak Ainun Na’im, Ph.D, M.B.A. selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan segenap pimpinan universitas, serta turut mengundang para dosen alumni Jepang dan mahasiswa Jepang yang sedang belajar di UGM.
Project Implementation Loan Agreement No. 576 bertujuan untuk memperkuat aktivitas pengembangan dan riset, memperkuat kerjasama dengan komunitas lokal dan industry, serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di UGM melalui pembangunan gedung dan pengadaan peralatan untuk pendidikan dan riset. Lingkup Pekerjaan dari kegiatan ini meliputi Consulting Services, 4 paket Construction services dan 4 paket Procurement.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Rektor Universitas Gadjah Mada Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. Ir. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa selama ini Jepang dan UGM telah memiliki sejarah kerjasama yang sangat baik, dengan tidak kurang dari 60 kerjasama dengan institusi Jepang dan 32 MoU aktif antara UGM dan Institusi Jepang. Beliau menambahkan bahwa Jepang adalah salah satu destinasi favorit untuk mahasiswa UGM yang belajar keluar negeri, dan UGM selama ini telah menerima lebih dari 246 Mahasiswa Jepang yang menjalankan pertukaran pelajar di UGM. Prof. Panut berharap bahwa tradisi panjang kerjasama antara UGM dan Jepang dapat terus berjalan dengan baik di masa depan.
Pada Pidatonya, Duta Besar untuk Indonesia Masafumi Ishii menyampaikan bahwa tahun 2018 merupakan peringatan 60 tahun Kerjasama Bilateral Indonesia- Jepang. Selama ini kedua negara tersebut telah menjalin kerjasama yang erat di berbagai bidang seperti dalam hal pendidikan, riset, infrastruktur, agriculuture dan keamanan sosial. Dengan slogan “Kerja Bersama, Maju Bersama” yang menjadi moto baru hubungan Indonesia-Jepang, beliau menyampaikan keinginannya untuk terus maju bersama demi mewujudkan Indonesia yang sejahtera dan dunia yang sejahtera. Beliau pun menambahkan bahwa ke depannya, Jepang berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih pada kolaborasi untuk pengembangan baik untuk Indonesia maupun Daerah Istimewa Yogyakarta.
Inaugurasi dilaksanakan dengan tombol yang ditekan bersama sama untuk menandai Resminya JICA Project Implementation Loan No 576 untuk Universitas Gadjah Mada.
Acara dilanjutkan dengan Leadership Forum bertajuk “Strengthening Cooperation between Indonesia and Japan in the field of Tridarma (Education, research and Community Engagement) dengan pembicara Chief Representative JICA to Indonesia Shinichi Yamanaka, duta besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii, Menteri Sekretaris Negara Prof. Dr. Pratikno M.Soc.Sc. yang juga bertindak selaku ketua Majelis Wali Amanat UGM , Menteri Pekerjaan Umum Ir. Mochamad Basoeki Hadimoeljono, M.Sc., Ph.D, dan Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. Ir. Diskusi tersebut dimoderatori oleh bapak I Made Andi Arsana S.T., M.E., Ph.D.
Para tokoh di forum tersebut mengangkat beberapa topik yang hangat, seperti contohnya era Revolusi Industri 4.0 , yang kerap disebut akan membentuk masyarakat jenis baru yang super smart, kerap disebut “Society 5.0” di Jepang, dimana teknologi mutakhir seperti AI, Internet of Things dan Big Data akan berperan besar dalam berbagai industri dan kehidupan sehari hari, yang dimana akan memunculkan pertanyaan tentang kekuatan kita sebagai manusia. Maka keharmonisan kerjasama kedua negara tersebut dianggap sangat penting untuk kemajuan di generasi mendatang.
Dalam forum tersebut juga Menteri PU menghangatkan suasanya dengan penuturannya mengenai kedekatan budaya Jepang dan Jawa dalam berkomunikasi, dan pentingnya komunikasi strategis untung kelancaran dalam kelangsungan kerjasama Indonesia dan Jepang. Diskusi ditutup dengan penuturan dan pemutaran video pencapaian kerjasama oleh JICA di Indonesia. Diskusi kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab yang berlangsung hangat dan kondusif.