Yogyakarta, 1 April 2024 – Dengan semangat peningkatan mutu pendidikan dan kontribusi terhadap masyarakat, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Yayasan Dharma Eka Tjipta Widjaja telah mengukuhkan kerja sama strategis yang meliputi pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. Kerja sama ini secara khusus menitikberatkan pada pemberian beasiswa kepada mahasiswa, sebagai langkah konkret mendukung akses pendidikan berkualitas untuk semua. Kesepahaman ini diresmikan melalui penandatanganan nota oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K)., Ph.D., dan Ketua Umum Yayasan Dharma Eka Tjipta Widjaja, Tjhin Hong Ling, pada senin yang bersejarah, 1 April 2024, di Ruang Sidang Pimpinan UGM.
Dalam upaya mendukung sektor kesehatan yang tengah berkembang, kerja sama tahun ini terfokus pada pemberian beasiswa bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM. Tjhin Hong Ling menekankan, dengan pembangunan tujuh rumah sakit baru oleh Sinar Mas di tahun mendatang, terdapat kebutuhan mendesak akan tenaga medis dan perawat yang terampil. Ini mencerminkan visi Sinar Mas dalam mengembangkan pilar bisnisnya di bidang kesehatan, sekaligus membuka peluang luas bagi kolaborasi di sektor ini di Indonesia.
Sejarah kerja sama antara Sinar Mas dan UGM telah terbentang luas, mencakup dukungan infrastruktur dan beasiswa bagi mahasiswa dari jenjang S1 hingga S3. Tjhin Hong Ling, bersama tim dari Eka Tjipta Foundation, menegaskan pentingnya pendidikan sebagai alat pemberdayaan, penciptaan peluang, dan kontribusi terhadap keluarga, komunitas, dan bangsa. Melalui program Cipta Bangun Desa dan pemberian beasiswa, Yayasan Dharma Eka Tjipta Widjaja berusaha untuk mendukung anak-anak di sekitar lokasi operasional Sinar Mas, sejalan dengan program UGM yang menargetkan mahasiswa dari daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).
Rektor UGM menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang telah berlangsung lebih dari satu dekade, berharap kemitraan ini semakin berkembang dalam berbagai bidang. Ia menekankan pentingnya koneksi industri untuk menerapkan hasil penelitian dan pengembangan di lapangan, khususnya dalam pengelolaan sampah, sebagai salah satu contoh nyata dari kebutuhan link tersebut.
Kerja sama ini, yang dihadiri oleh para pemimpin akademik dan profesional dari kedua belah pihak, merupakan manifestasi dari komitmen bersama terhadap Pendidikan Berkualitas (SDG 4) dan Kemitraan untuk Tujuan (SDG 17), memastikan pendidikan inklusif dan berkualitas serta mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua. Melalui kolaborasi ini, UGM dan Yayasan Dharma Eka Tjipta Widjaja berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
Selain pemberian beasiswa yang telah menjadi tonggak kerja sama mereka, kedua entitas ini juga melihat potensi besar dalam mengatasi isu pengelolaan sampah dan penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai prioritas utama untuk masa depan.
Di dalam konteks pengelolaan sampah, kedua belah pihak mengakui urgensi untuk mengembangkan solusi yang berkelanjutan dan inovatif untuk mengatasi masalah sampah di Indonesia. Ini termasuk peningkatan kapasitas dalam hal pengelolaan sampah, dari pengumpulan dan pemilahan, hingga teknologi daur ulang. Kerja sama ini bertujuan untuk mengintegrasikan riset akademis UGM dengan inisiatif praktis di lapangan, menghasilkan pendekatan yang tidak hanya efektif tapi juga dapat diadopsi oleh komunitas lokal, memastikan dampak yang berkelanjutan dan luas terhadap lingkungan (SDG 11 dan SDG 12).
Dalam ekspansi kerja sama jangka panjang antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Yayasan Dharma Eka Tjipta Widjaja, penekanan pada penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia mencakup visi komprehensif untuk integrasi UMKM dalam rantai pasok industri besar. Hal ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing UMKM, tapi juga untuk memastikan keberlanjutan usaha mereka di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.
Strategi kolaborasi ini melihat UMKM sebagai tulang punggung ekonomi yang vital, dengan potensi yang besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan demikian, UGM dan Yayasan Dharma Eka Tjipta Widjaja berkomitmen untuk mengembangkan program yang mendukung UMKM agar bisa menyatu dalam rantai pasok industri besar. Langkah ini diharapkan tidak hanya akan membuka akses pasar yang lebih luas bagi UMKM, tapi juga memperkuat kapabilitas mereka dalam memenuhi standar kualitas dan kuantitas yang dibutuhkan oleh industri besar.
Dengan menjadi bagian dari rantai pasok industri besar, UMKM di Indonesia tidak hanya akan mendapatkan kestabilan dalam operasi bisnis mereka, tapi juga kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan skala usaha. Ini tidak hanya membantu dalam menciptakan ekosistem bisnis yang sehat dan berkelanjutan, tetapi juga berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan pengurangan ketimpangan ekonomi (SDGs 8, SDGs 9 dan SDGs 10).
(Penulis: Faizatin Nadia/Jemy Partianto; Foto: Eko Sukajiyanto; Editor: Johan SMA)