
Yogyakarta, 16 April 2025 – Di tengah nuansa hujan yang membasahi kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), suasana hangat tercipta dalam seremoni penandatanganan dua Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara UGM dan PT Paragon Technology and Innovation (Paragon Corp.) yang berlangsung di Gelanggang Inovasi dan Kreativitas (GIK) UGM. Kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam mendorong penciptaan ekosistem pembelajaran dan kewirausahaan yang inovatif, sekaligus memperkuat hubungan kemitraan yang telah terjalin sejak tahun 2014. (SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan)
Penandatanganan disaksikan oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., dan CEO Paragon Corp., Salman Subakat, serta dihadiri pimpinan kedua pihak dan tamu undangan dari kalangan fakultas, direktorat, unit-unit kampus, hingga perwakilan mahasiswa. Adapun dua dokumen PKS yang ditandatangani meliputi kerja sama pengembangan dan rekrutmen mahasiswa, alumni, serta komunitas UGM, serta pendirian Co-Learning Space “Paragon” di GIK UGM, sebagai ruang kolaborasi pembelajaran antara dunia akademik dan industri. (SDG 9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur)
Dalam sambutannya, Salman Subakat menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang selalu diterimanya di UGM. Ia memandang UGM sebagai “miniatur Indonesia” dan menilai perguruan tinggi memiliki peran paling besar dalam mencetak masa depan bangsa. “Paragon akan terus bersinergi dalam menciptakan ruang pendidikan yang inklusif, kreatif, dan adaptif,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Ova menegaskan bahwa pembangunan GIK merupakan wujud komitmen UGM untuk menghadirkan model pembelajaran kolaboratif yang melibatkan akademisi, industri, dan pemerintah. “GIK adalah percobaan untuk bangsa—pendidikan tidak bisa berdiri sendiri. Kita harus menciptakan ekosistem yang mendukung kesiapan mahasiswa masuk ke dunia kerja,” ujarnya. (SDG 4: Pendidikan Berkualitas)
Menutup acara, Direktur GIK, Dr. Alfatika Aunuriella Dini, S.H., M.Kn., Ph.D., mengapresiasi peran semua pihak yang telah mendukung pembangunan GIK. Ia menegaskan bahwa ruang-ruang seperti Co-Learning Space Paragon akan menjadi “kawah candradimuka” bagi mahasiswa, tidak hanya untuk menjadi tenaga kerja andal, tetapi juga pencipta lapangan kerja yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. (SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi)
Kolaborasi ini diharapkan mampu menghadirkan model kemitraan strategis yang memperkuat transformasi pendidikan tinggi dan melahirkan generasi muda berdaya saing global.
(Penulis/Foto: Jemy Partianto dan Editor: Johan S.M.A.)