Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank) bersama dengan 11 (sebelas) Perguruan Tinggi Negeri melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama dalam rangka pembentukan “University Network for Indonesia Export Development” (Jaringan Perguruan Tinggi untuk Pengembangan Ekspor Indonesia) atau disingkat UNIED. Penandatanganan Nota Kesepahaman dilaksanakan di Aula Mezzanine, Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Kamis, 21 Desember 2017.
Nota kesepahaman ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan kerja sama para pihak untuk mendukung terciptanya kegiatan riset dan pengembangan terkait ekspor nasional sehingga ke depan UNIED akan menjadi center of excellence ekspor Indonesia.
Penandatangan dilakukan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank dengan para Rektor Perguruan Tinggi disaksikan oleh Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI, Mohamad Nasir.
UNIED dibentuk sebagai wadah bagi perguruan tinggi agar dapat membantu memberikan solusi dalam pengembangan ekspor Indonesia, baik sebagai network of knowledge, enabler dan fasilitator maupun sebagai eksportir. Sebagai awal pembentukan universitas yang tergabung dalam UNIED yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Hasanuddin (UNHAS), Universitas Sebelas Maret (UNS), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Riau (UNRI), Universitas Mataram (UNRAM), dan Universitas Udayana (UNUD).
Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank, Sintya Roesly, menyampaikan bahwa UNIED diharapkan dapat menyumbangkan pemikiran untuk kemajuan pengembangan ekspor Indoensia. “Kami mengharapkan langkah konkret dari kita bersama karena perguruan tinggi punya berbagai center of excelent seperti di UGM punya inkubator UKM, IPB punya pengembangan sawit yang merupakan komoditi utama ekspor nasional kita. Kemudian di UI juga punya UKM Center. Sekarang kita kaitkan untuk pengembangan ekspornya,” ujarnya.
Menteri Keuangan RI menambahkan, dengan dibentuknya UNIED diharapkan adanya kontribusi perguruan tinggi dalam memberikan ide-ide segar melalui topik dan hasiI peneIitian serta pengembangan kinerja ekspor Indonesia. “Lebih dari itu, kontribusi perguruan tinggi diharapkan turut andiI dalam rangka perumusan kebijakan, regulasi, dan strategi operasional dalam pengembangan ekspor nasional terutama dalam rangka peningkatan daya saing ekspor melalui produk-produk ekspor unggulan indonesia,” paparnya. Menteri Keuangan menambahkan, meski tumbuh tinggi pangsa pasar ekspor Indonesia di Asean masih 12,5% atau jauh di bawah Singapura, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Padahal, sumber daya alam Indonesia sangat melimpah.
Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI menyatakan bahwa UNIED adalah bentuk kontribusi nyata akademisi dalam meningkatkan perekonomian Indonesia khususnya meIaIui ekspor. Dirinya juga mendorong agar perguruan tinggi dapat segera bergabung dengan forum kerjasama yang digagas oIeh Indonesia Eximbank ini. “Kami mohon betul-betul dimanfaatkan sebaiknya. Bukan hanya MoU terus berhenti. Tapi harus ditargetkan, tahun 2018 apa yang akan dicapai, jadi progress harus nampak betul tentang pemanfaatan kerja samanya,” ucapnya.