Welcome to web instansi Sites. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging!
Kamis (15/03/2018) Rektor Trisakti (Prof. Dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D.) memboyong semua jajaran pimpinan Trisakti yaitu ketiga Wakil Rektornya beserta sembilan pimpinan fakultas berkunjung ke Universitas Gadjah Mada (UGM). Maksud dan tujuan jajaran pimpinan bertandang ke UGM untuk menyaksikan peristiwa bersejarah bagi UGM dan Trisakti yaitu Penandatanganan Nota Kesepahaman.
Dalam sambutannya Rektor Trisakti menyampaikan bahwa Universitas Trisakti adalah universitas yang sudah berdiri cukup lama dan menurut survei sebagai universitas swasta yang dikenal luas oleh masyarakat karena perjuangannya dalam mendukung reformasi dan berhasil menggulingkan kepemerintahan pemerintahan Orde Baru. Nama Trisakti adalah pemberian dari Presiden Republik Indonesia pertama, Bapak Ir Sukarno. Universitas Trisakti secara ideologi berdaulat dan secara ekonomi mampu mandiri. Hal tersebut merupakan hasil perjuangan yang terus dilakukan sampai saat ini. Cita-cita ingin Trisakti memberikan makna kepada Indonesia melalui dunia pendidikan seperti halnya UGM.
Di era globalisasi yang semakin canggih ini, perlu adanya suatu terobosan baru di dunia perkeretaapian. Rektor UGM beserta keempat mitra, yakni Masyarakat Perkeretaapian Indonesia, PT LEN Industri (Persero), PT Industri Kereta Api (Persero), dan PT Adhi Karya (Persero) menjalin kerja sama di bidang teknologi perkeretaapian nasional.
Kerja sama ini dituangkan dalam Nota Kesepahaman Bersama (MoU) UGM dengan keempat mitra pada tanggal 28 Maret 2018. Hadir dalam penandatanganan tersebut Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng. (Rektor UGM), Ir. Hermanto Dwiatmoko, M.STr., IPU. (Ketua Umum Masyarakat Perkeretaapian Indonesia), Ir. Agung Sedaju, M.T. (Direktur Teknologi dan Komersial PT Industri Kereta Api (Persero)), Ir. Priadi Ekatama Sahari, M.B.A. (Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia PT LEN Industri (Persero)), dan perwakilan Ir. Budi Harto, M.M. (Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero)).
Universitas Gadjah Mada (UGM) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tentang Pemasangan Instrumentasi Peringatan Dini Bencana Longsor Tahun Anggaran 2018. Penandatangan dilaksanakan di Ruang Sidang Pimpinan, Gedung Pusat UGM Lantai 2 Sayap Utara, Kamis, 5/4/2018.
Dalam penandatangan ini UGM dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M, dan dari pihak BNPB dilakukan oleh Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Ir. Bernardus Wisnu Widjaja, M.Sc..
Dalam upaya saling mendukung pembangunan bangsa, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menjalin kerja sama. Penandatanganan dilakukan di Ruang Auditorium Lt. 11, Gedung Research Center ITS, tanggal Kamis, 05 April 2018. Kerja sama kedua universitas terkait pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng, D.Eng., menyambut baik kerja sama ini. Bahkan menyampaikan antusiasmenya dengan kerja sama ini karena saat ini bukan lagi kompetisi, namun saling bersinergi. “Banyak persoalan bisa diselesaikan ketika bersinergi. Kita bersama-sama memperkuat masing-masing dengan bekerja sama untuk kemajuan bersama,” papar Rektor UGM. Ditambahkan bila sinergi tersebut bisa menjadi kekuatan untuk berkontribusi lebih banyak lagi kepada masyarakat, bangsa, dan negara.
Sementara itu, menurut Rektor ITS, Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES., Ph.D. kerja sama ini sangat penting bagi ITS. “Kerja sama yang kami bangun tidak hanya dengan luar negeri, tapi dengan dalam negeri dan diharapkan dapat lebih erat lagi,” terangnya
Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan dan penelitian bersama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Jumat, 06 April. Penandatanganan nota kesepahaman bersama ini dilakukan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., dengan Kepala Bapeten, Prof. Dr. Jazi Eko Istiyanto. Dalam kesempatan yang sama, Rektor UGM juga menandatangani kerja sama dengan Dirut PT Pupuk Kujang, Nugraha Budi Eka Irianto, dalam bidang kerja sama pendidikan dan penelitian.
Jumat (9/3), bertempat ditepatnya di Ruang Tamu Rektor UGM, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan Universitas Gajah Mada (UGM) mengenai kerja sama di bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat.
Penandatanganan dilakukan oleh Rektor Universitas Gajah Mada, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng. dan Sekretaris Direktorat Jenderal Kerja Sama ASEAN, Ashariyadi. Nota kesepahaman pembentukan Pusat Studi ASEAN (PSA) dengan UGM sebelumnya telah ditandatangani pada tahun 2013.
Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) melalui Deputi Fasilitasi HKI dan Regulasi, Perkumpulan Reproduksi Cipta Indonesia (PRCI) dan Universitas Gadjah Mada bekerja sama dalam penyelenggaraan seminar mengenai pentingnya menghargai dan melindungi karya cipta intelektual sebagai penunjang masa depan. Seminar diadakan di Hotel Tentrem pada hari Selasa, 27 Maret 2018. Peserta seminar kali ini adalah para penulis, penerbit, perwakilan perguruan tinggi, lembaga riset pemerintah/swasta, sentra-sentra kekayaan Intelektuan dan asosiasi-asosiasi profesi terkait perlindungan ciptaan dan inovasi di wilayah DIY dan Jateng.
Lembaga Pengkajian (Lemkaji) MPR RI menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menggelar sebuah focus group discussion dengan tema “Menemukan Sumber Identitas Budaya Politik Bangsa.” FGD ini berlangsung pada Sabtu (10/3) di Hotel Sheraton Yogyakarta dihadiri sejumlah pakar budaya, hukum, dan sosial dari UGM.
Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., dalam kesempatan tersebut tersebut mengatakan bahwa pertemuan yang dilakukan Lemkaji dan UGM ini dapat menyatukan pemikiran-pemikiran untuk menemukan dan mengenali sumber identitas budaya politik bangsa. Hal itu sangat penting mengingat perkembangan teknologi yang sangat dinamis dan diiringi pertukaran informasi saat ini. Sehingga hal itu menuntut berbagai komponen yang ada untuk membentengi elemen bangsa dalam rangka memegang teguh nilai-nilai kebangsaan dan kebudayaan Indonesia.
Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Islam Indonesia (UII) sepakat melakukan kerja sama dalam bidang Tridharma Perguruan Tinggi. Bertempat di Ruang Sidang Pimpinan Gedung Pusat UGM, Selasa 3/4/2018 penandatanganan naskah kesepahaman bersama ini ditandatangani oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., dan Rektor UII, Nandang Sutrisno, S.H., M.Hum., L.LM., Ph.D.
Dalam sambutannya Rektor UGM menyampaikan bahwa sebenarnya kerja sama ini hanya memformalkan saja karena dalam kesehariannya sudah bekerja sama secara erat dengan UII di bidang pendidikan. “Sejak dulu banyak dosen UGM mengajar di UII dan sebaliknya, sudah berjalan dengan sangat baik dan tidak ada kendala”, paparnya. Rektor UGM menambahkan bahwa yang perlu ditingkatkan dalam kerja sama antara UGM dengan UII adalah di bidang penelitian. Menurutnya penelitian-penetian lintas disiplin perlu banyak dilakukan sehingga dapat meningkatkan reputasi universitas. Selain itu Rektor UGM juga menyampaikan bahwa kerja sama pendidikan akan terus kita tingkatkan, sinergi antara UGM dengan UII tentu akan meningkatkan produk hasil riset. Rektor UGM juga menyinggung soal Prof. Sardjito yang pernah menjadi rektor UGM dan juga rektor UII. Sehingga pondasi kerja sama antara UGM dan UII telah kuat.