Yogyakarta, 14 Mei 2024 – Hotel UC UGM menjadi venue Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goal (SDG) 17, yakni Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Acara ini dilanjutkan dengan Kuliah Publik bertema “Pengembangan Kota Rendah Emisi Karbon di Indonesia” yang relevan dengan SDG 4: Pendidikan Berkualitas.
Kepala Pusat Studi Energi (PSE) UGM, Prof. Sarjiya, S.T., M.T., Ph.D., IPU., menyatakan bahwa perubahan iklim telah terjadi, dan oleh karena itu diperlukan transisi energi untuk mengurangi dampak negatifnya, yang sejalan dengan SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau. Sejak tahun 2017, UGM bersama ITB dengan dana dari USAID (Pemerintah Amerika) memulai proyek pengurangan emisi karbon di Kota Makassar, yang dipilih dari dua kota lainnya di Indonesia, yaitu Jakarta dan Banyuwangi. Proyek ini mendukung SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim. Kerjasama lintas daerah dan internasional ini terus berlanjut dengan pendanaan dari National Science Foundation (NSF) dan terakhir dari US Department of State (Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat), melalui program Net Zero Carbon Communities (NZCC) di Kota Makassar. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk transisi energi dan menciptakan kota hijau, sesuai dengan SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, dan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.