Yogyakarta, 10 September 2024 – Di tengah suasana panas di sekitar Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), ribuan mahasiswa antusias mengikuti Talkshow #Generasi Campus Roadshow. Acara ini merupakan kolaborasi antara Grab Indonesia, PT Narasi Citra Sahwahita, dan UGM, dengan menghadirkan narasumber ternama seperti Najwa “Nana” Shihab (Jurnalis & Pendiri Narasi), Nicholas “Nico” Saputra (Aktor), dan Dee Lestari (Penulis dan Musisi). Daya tarik para narasumber ini membuat pendaftaran peserta harus ditutup beberapa hari sebelumnya, melebihi target awal 3.000 orang hingga dibatasi menjadi 5.000 orang. Kolaborasi ini sejalan dengan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Dengan tema “Across Generations, One Conversation,” acara ini dikemas dalam bentuk workshop, talkshow, dan bazar kuliner. Sebelum talkshow, diadakan Mini Workshop “Kelas Tanpa Guru” dimana masing-masing narasumber berbagi pengalaman dengan 50 mahasiswa. Dee Lestari berbagi ilmu tentang penulisan cerita, Nicholas Saputra menceritakan proses kreatifnya sebagai artis dan produser film, sementara Najwa Shihab mendorong mahasiswa untuk terjun ke dunia jurnalisme, berbicara tentang jurnalisme berdampak, proses kreatif, dan pentingnya berpikir kritis. Kegiatan ini mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., membuka talkshow dengan menyambut para mahasiswa yang tidak hanya berasal dari UGM, tetapi juga dari luar UGM dan luar kota. Ia menyatakan bahwa kehadiran tiga tokoh ini menjadi stimulan yang penting, terutama di tengah situasi politik yang berkembang. Dr. Arie mengapresiasi antusiasme mahasiswa sebagai bentuk kreativitas yang perlu terus diasah. Ia menegaskan bahwa masa depan ada di tangan generasi muda dan mendorong mereka untuk terus menggali pemikiran dari berbagai tokoh, mendukung SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, juga mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa, terutama yang datang dari luar Jogja. Program ini digagas oleh Grab sebagai jembatan antargenerasi untuk menjalin komunikasi yang lebih baik. Dengan menggandeng Narasi dan menghadirkan bintang tamu sebagai narasumber, Grab berharap acara ini bermanfaat dan bisa menjadi agenda tahunan, serta menjadi support system bagi generasi muda dalam menggapai cita-cita bersama, sejalan dengan SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
Talkshow dipandu oleh Host Dara Sarasvati dan Moderator Shahnaz Soehartono, yang menggali latar belakang para narasumber yang berbeda dengan bidang pekerjaan yang mereka tekuni saat ini. Dee Lestari, yang berlatar belakang Jurusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan, memilih mengikuti passion-nya dalam menulis sebagai pekerjaan utama. Meskipun menghadapi kesulitan finansial selama 10 tahun awal, ia tetap semangat menulis. Dee berpesan kepada mahasiswa untuk melakukan sesuatu karena cinta dan kesiapan untuk menghadapi tantangan, menikmati proses dan kesalahan yang terjadi.
Nicholas Saputra mengakui bahwa kuliah hanya untuk membuktikan kepada orang tuanya, yang awalnya tidak mendukungnya terjun di dunia film sejak SMA. Ia akhirnya diterima di Jurusan Arsitektur Universitas Indonesia. Pengalaman ‘nongkrong’ di kantin memberinya lebih banyak pelajaran dibandingkan dari kelas. Ketertarikannya pada film muncul dari tantangan untuk menceritakan suatu karakter, dan ia menekankan bahwa passion harus diuji melalui berbagai proses sebelum benar-benar disebut sebagai passion.
Najwa Shihab, lulusan Hukum Universitas Indonesia, menegaskan bahwa ia tidak salah pilih jurusan. Hingga saat ini, ia terus menyuarakan hukum melalui kariernya sebagai jurnalis dan presenter, berupaya agar hukum ditegakkan di segala bidang dan lapisan masyarakat. Nana menyampaikan bahwa pemilihan jurusan studi seharusnya didasarkan pada apa yang akan dilakukan nanti, bukan semata untuk profesi, tetapi untuk bekerja sesuai minat.
Kolaborasi antara dunia pendidikan, dunia usaha, dan tokoh publik ini diharapkan dapat terus berkembang, menciptakan generasi penerus yang berwawasan luas dan memiliki perspektif variatif tentang berbagai isu relevan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Upaya ini mendukung SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, dengan mendorong generasi muda untuk menjadi pemikir kritis dan kreatif, serta berkontribusi secara positif dalam pembangunan masyarakat.
(Penulis: Jemy Partianto, Foto: Angga Kurniajati, Editor: Johan S.M.A.)