Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerja sama dalam bidang pendidikan dan penelitian bersama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten), Jumat, 06 April. Penandatanganan nota kesepahaman bersama ini dilakukan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., dengan Kepala Bapeten, Prof. Dr. Jazi Eko Istiyanto. Dalam kesempatan yang sama, Rektor UGM juga menandatangani kerja sama dengan Dirut PT Pupuk Kujang, Nugraha Budi Eka Irianto, dalam bidang kerja sama pendidikan dan penelitian.
Kepala Bapeten, Prof. Dr. Jazi Eko Istiyanto, dalam kesempatan itu mengatakan kerja sama dengan UGM selama ini sudah dilakukan dengan beberapa unit. “Kita sudah lakukan kerja sama dengan Fakultas Teknik, Fakultas Psikologi, Fakultas Hukum, dan Ilkom (ilmu komputer)”, paparnya. Kepala Bapeten menambahkan, kedepan kita ingin mengusulkan kurikulum struktur bangunan untuk nuklir. Kepala Bapeten juga menyampaikan bahwa Bapeten berbeda bidang dengan Batan. “Kalau Batan mengurusi nuklir, sedangkan Bapeten lebih ke informasinya”, ungkapnya.
Sementara itu, Dirut PT Pupuk Kujang, Nugraha Budi Eka Irianto, mengatakan kerja sama riset dengan UGM memang sudah lama berlangsung. Ia mencontohkan kerja sama riset denan Fakultas Pertanian untuk menghasilkan produk inovasi yang mampu memperluas area akar tanaman. “Akar tanaman ibarat mulut pada manusia, sehingga perlu pengembangan riset dalam rangka memperluas area akarnya, sementara khusus untuk tanaman keras,” katanya. Dirut PT Pupuk Kujang juga menambahkan kerja sama riset dengan Teknik Kimia UGM juga tengah dilakukan dalam pengembanganan pupuk silika dan pemanfaatan pewarna alam untuk produksi pupuk. Di akhir sambutannya Nugraha Budi Eka Irianto berharap bisa menyekolahkan para karyawan PT Pupuk Kujang di UGM.
Rektor UGM, mengatakan kerja sama yang dilakukan dengan Bapeten dalam bidang pengembangan keamanan dan pengawasan tenaga nuklir. “Kerja sama ini tidak hanya nuklir di bidang power plant, namun juga untuk bidang kesehatan dan pertanian,” kata Rektor. Dikatakan Rektor, pemanfaatan nuklir harus diawasi penggunaannya untuk bidang yang bisa mendatangkan manfaat bagi manusia. “Penggunaan nuklir harus betul-betul aman, jangan sampai jatuh ke tangan teroris, akan sangat berbahaya,” ujarnya.
Terkait kerja sama dengan PT Pupuk Kujang, ujar Rektor UGM mendukung ketersediaan bahan baku gas alam dalam meningkatkan produksi pupuk. Menurut Rektor saat ini ketersediaan gas alam terbatas karena lebih banyak dijual ke luar negeri karena keterikatan perjanjian jangka panjang. Padahal, kebutuhan industri dalam negeri terhadap gas alam sudah cukup meningkat. Salah satu usaha yang dilakukan adalah memanfaatkan gasifikasi batu bara yang dikenal memiliki kadar kalori dan keluaran abunya yang sangat rendah sehingga potensial sebagai pengganti ketersediaan gas alam.
Rektor UGM mengharapkan kerja sama baik dengan Bapeten maupun dengan PT Pupuk Kujang dapat bermanfaat dan dapat diperluas pada bidang-bidang yang lain.