Universitas Gadjah Mada (UGM) berkomitmen bantu pengembangan potensi perikanan dan pariwisata di Kabupaten Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah. Komitmen tersebut dituangkan dalam nota kerja sama antara UGM dengan Pemkab Banggai Kepulauan yang ditandatangani oleh Plt. Sekda Banggai Kepulauan, Rusli Moidady, S.T., M.T., dan Direktur Kemitraan, Alumni, dan, Urusan Internasional (DKAUI) UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., di Ruang Rapat Dewan Guru Besar, Gedung Pusat UGM, Rabu (26/9/2018).
Rusli Moidady menyampaikan apresiasi kepada UGM yang selama ini telah banyak memberikan perhatian melalui pengiriman mahasiswa KKN di kabupatan yang berada di bagian timur pulau Sulawesi tersebut. “Perhatian UGM selama ini merupakan anugerah yang sangat luar biasa bagi daerah kami yang berada di bagian timur dari seberang Sulawesi ini,” ungkapnya.
Sebagai daerah kepulauan, kata Rusli, Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan daerah yang dimekarkan pada tahun 1999 dengan jumlah penduduk saat ini mencapai 116 ribu jiwa yang tersebar di 12 kecamatan. “Berada di daerah pesisir, mayoritas mata pencaharian bidang pertanian, perikanan dan perkebunan,” katanya.
Rusdi menyebutkan beberapa komoditas unggulan daerah tersebut adalah kopra, umbi-umbian, jambu mete, cengkeh, dan coklat. Meski luas daerahnya berupa laut, namun sektor perikanan dan pariwisata belum dikembangkan secara optimal. “Pulau kami sebagian besar terbentuk dari batuan karst, sekitar 90 persen. Memang dengan batuan karst punya keterbatasan pengembangan infrastruktur, pertanian dan perkebunan. Kedepan kami berharap bisa lebih mampu mengembangkannya lagi dengan dukungan dan hasil kerja sama ini,” katanya. Selain bidang pengembangan potensi sumber daya alam, Rusli mengatakan pihaknya berkeinginan untuk meningkatkan kualitas SDM lokal dari Kabupaten Banggai Kepulauan. Salah satunya pengiriman calon mahasiswa yang berkesempatan kuliah di kampus UGM. “Mungkin ada peluang bagi daerah untuk mendapat akses masuk ke UGM,” kata Rusli yang menyebutkan tenaga dokter di tempatnya masih sangat minim berjumlah 16 orang dengan dokter tenaga kontrak atau dokter PTT .
Dalam sambutannya Direktur DKAUI menyampaikan harapan bahwa kerja sama yang sudah terjalin lewat pengiriman mahasiswa KKN PPM masih terus berlanjut dalam rangka pemberdayaan masyarakat lokal. “Ini bagian dari komitmen UGM ikut membangun daerah terdepan, terluar, dan tertinggal Indonesia Bagian Timur,” jelasnya. Direktur DKAUI menambahkan Kabupaten Banggai Kepuluan yang memiliki cakupan wilayah laut cukup luas nantinya bisa dikembangkan potensi sektor perikanan melalui pengembangan nilai tambah produk olahan hasil ikan. “Kita harapkan nantinya produk dari masyarakat pesisir ini bisa terserap oleh pasar sebagai produk unggulan dari Banggai Kepulauan,” pungkasnya.