
Jakarta, 14 Mei 2025 – Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerja sama strategis dengan Kementerian Transmigrasi Republik Indonesia dalam upaya memperkuat pembangunan dan pemberdayaan kawasan transmigrasi melalui penandatanganan Kesepahaman Bersama dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang berlangsung di UGM Kampus Jakarta.
Kesepahaman Bersama ditandatangani langsung oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D. dan Sekretaris Jenderal Kementerian Transmigrasi RI, Danton Ginting Munthe, disaksikan oleh Menteri Transmigrasi Republik Indonesia, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, sebagai bentuk komitmen bersama dalam mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia, riset dan inovasi, serta pengabdian kepada masyarakat di kawasan transmigrasi.
Selain penandatanganan MoU, dilakukan pula penandatanganan dua PKS yang mempertegas pelaksanaan kerja sama di tingkat teknis, yaitu:
- PKS antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi (PEMT) dengan UGM, yang ditandatangani oleh Dirjen PEMT, Velix Vernando Wanggai dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si. Kerja sama ini fokus pada pengembangan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat transmigrasi.
- PKS antara Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi (PPKT) dengan UGM, yang ditandatangani oleh Dirjen PPKT, Sigit Mustofa Nurudin, dan Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM, Dr. Rustamadji, S.IP., M.Si. Kerja sama ini diarahkan pada pembangunan terpadu kawasan transmigrasi melalui model pengabdian dan pendampingan berbasis riset.
Melalui kolaborasi ini, UGM berkomitmen menjadi mitra aktif pemerintah dalam menyusun model pembangunan transmigrasi yang partisipatif, inklusif, dan berbasis ilmu pengetahuan, sejalan dengan prinsip Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Kerja sama ini diharapkan tidak hanya menjadi dokumen seremonial, tetapi menjadi dasar langkah konkret bersama dalam mengembangkan kapasitas kawasan transmigrasi sebagai pusat pertumbuhan baru, dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
(Penulis: Erry Istianto, Foto: Johan S.M.A. dan Editor: Jemy Partianto)