
Jakarta, 14 Mei 2025 – Dalam momentum penuh semangat transformasi dan harapan, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) yang menandai langkah strategis monumental dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.
Penandatanganan MoU berlangsung dalam seremoni peluncuran transformasi PT Yodya Karya (Persero) menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero), bertepatan dengan perayaan HUT ke-64 perusahaan, di Pos Bloc Jakarta, Gedung Filateli—ikon bersejarah yang menjadi saksi gebrakan masa depan sektor pangan Indonesia.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., dan Direktur Utama PT Agrinas, Letjen TNI (Purn.) Agus Sutomo, S.E. menandatangani kesepakatan yang memuat semangat besar: menggerakkan inovasi, memberdayakan petani, dan menanam benih masa depan Indonesia.
Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, dalam sambutannya menegaskan bahwa kerja sama ini bukan hanya sekadar pengadaan benih, melainkan bentuk nyata sinergi antara industri dan akademisi untuk mendampingi proses penanaman di lapangan. “Kami akan berkolaborasi dengan UGM dalam penyediaan benih unggul Gamagora 7 sekaligus pendampingan teknis di lapangan. Ini bagian dari upaya kami memperkuat transformasi PT Yodya Karya menjadi kekuatan baru di sektor pangan Indonesia,” ujarnya.
Salah satu terobosan utama dari kemitraan ini adalah penggunaan benih unggul hasil riset UGM, Gamagora 7—padi amfibi revolusioner yang tidak hanya tahan terhadap cuaca ekstrem dan serangan hama, tetapi juga terbukti menghasilkan panen spektakuler. Dengan produktivitas hingga 12 ton per hektare dan daya adaptasi tinggi di berbagai ekosistem lahan, Gamagora 7 menjadi simbol lompatan teknologi agroteknologi Indonesia.
Sebanyak 200 ton benih Gamagora 7 akan mulai didistribusikan secara bertahap mulai Juli 2025 hingga Juli 2026, dengan pengaplikasian awal seluas 175 hektare. Ini bukan sekadar proyek pertanian, melainkan bagian dari orkestrasi besar bangsa dalam membangun sistem pangan yang kuat, mandiri, dan berbasis inovasi anak negeri.
Wakil Menteri BUMN Republik Indonesia dalam sambutannya turut memberikan apresiasi tinggi atas kolaborasi ini. “Langkah transformasional ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara BUMN dan perguruan tinggi seperti UGM adalah pilar penting untuk mewujudkan visi besar Indonesia Emas. Ketahanan pangan nasional harus menjadi prioritas agar Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia,” tegasnya.
Kolaborasi ini merepresentasikan model nyata triple helix collaboration antara UGM sebagai pusat riset, Agrinas sebagai motor penggerak industri pangan, dan dukungan strategis dari mitra seperti PT TWIIN, Bank Indonesia, Mandiri, Nextbio, dan Sumitomo.
Komitmen ini sejalan dengan visi UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya , SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Melalui sinergi ini, UGM dan PT Agrinas mempertegas peran strategisnya dalam mendorong transformasi sektor pertanian, mewujudkan kemandirian pangan nasional, dan memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045.
(Penulis: Erry Istianto, Foto: Johan S.M.A. dan Editor: Jemy Partianto)