Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menjalin kerja sama dalam bidang Penelitian dan Pengembangan Hasil Inovasi. Penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama atau MoU dilakukan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M. Eng., D.Eng., dan Direktur Utama PT RNI, Didik Prasetyo, Selasa (16/4) di Gedung Pusat UGM.
Dalam kesempatan tersebut, Dirut RNI mengatakan bahwa RNI saat ini memiliki 12 anak perusahaan yang bergerak dalam bidang agro industri meliputi pabrik gula, kebun kelapa sawit, industri teh, farmasi, pabrik kulit, pabrik karung, dan lain-lain. Masih menurut Dirut RNI, terkait MoU yang sedang dilakukan ini merupakan follow up dari MoU antara Kementerian BUMN dengan Kementerian Ristekdikti yang salah satu programnya adalah magang mahasiswa bersertifikat dengan target 9.000 mahasiswa. RNI sendiri mendapatkan jatah sekitar 100-200 mahasiswa. “Saya berharap dari UGM ada mahasiswa yang magang di RNI, kalau bisa setelah magang kita jadikan pegawai RNI”, tuturnya. Lebih lanjut disampaikan bahwa RNI sedang menjalankan program transformasi baru menjadi holding BUMN pengelola kawasan.
Sementara itu, dalam sambutannya Rektor UGM mengatakan bahwa UGM menyambut baik perpanjangan MoU ini, dengan penandatanganan ini diharapkan pembangunan di bidang perekonomian, perindustrian dapat berkembang dengan cepat. “UGM yang dimiliki hanya tenaga ahli, mahasiswa, dan produk-produk penelitian, sehingga memerlukan mitra-mitra untuk bisa memanfaatkan dan mengembangkannya bagi kesejahteraan rakyat Indonesia”, terangnya. Dijelaskan juga bahwa saat ini UGM menjalankan memiliki industri salah satunya PT Pagilaran yang mempunyai luas sekitar 1.000 hektar dan tentu bisa disinergikan agar bisa memenuhi pasar dengan kualitas yang baik. Terkait program magang bersertifikat harapannya mahasiswa mendapat tugas dan pengalaman sehingga RNI bisa mengamati kinerjanya yang kemudian apabila tertarik bisa direkrut menjadi tenaga ahli di RNI. “UGM memiliki Direktorat Pengembangan Usaha dan Inkubasi yang menghilirkan hasil-hasil penelitian di UGM, salah satunya tentang alat kesehatan dan sudah ada yang dihilirkan dengan industri. Tanpa kerja sama semacam ini sangat sulit perguruan tinggi untuk dapat menghilirkan hasil penelitiannya, untuk itu diperlukan kerja sama dengan industri”, pungkasnya.