Yogyakarta, 20 Mei 2024 – Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima kunjungan dari dua tamu, yaitu Universitas Satya Terra Bhinneka (USTB) Medan dari ujung pulau Sumatera, dan Yayasan Bhakti Tanoto (Tanoto Foundation) dari Jakarta. Kedua institusi tersebut secara terpisah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan UGM, yang memperkuat komitmen untuk kerja sama dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 17).
Tanoto Foundation, diwakili oleh Michael Susanto, Head of Leadership Development and Scholarship, berkesempatan memberikan sambutan pertama. Tanoto Foundation menyampaikan terima kasih kepada UGM atas perpanjangan MoU yang telah terjalin lama. Kerja sama ini tidak hanya sebatas pemberian beasiswa, tetapi juga mencakup pengembangan kepemimpinan masa depan Indonesia. Program ini dimulai sejak mahasiswa berada di perguruan tinggi, mengasah softskill, meningkatkan kesadaran diri, dan diimplementasikan setelah lulus dalam kontribusi kepada masyarakat dan bangsa (SDG 4).
Dorothy Ferary, B.A., MSc., FHEA., Wakil Rektor III USTB, mengucapkan terima kasih kepada UGM yang bersedia bekerjasama dan mendukung universitas muda yang baru berdiri pada tahun 2022. USTB telah menerima 1.000 pendaftar di tahun pertama dan mengembangkan kurikulum dari berbagai stakeholder. Kerjasama berkelanjutan dengan UGM diharapkan dapat terus terjalin untuk mendukung komunitas yang berkelanjutan di bidang pendidikan (SDG 11).
Sekretaris Universitas UGM, Dr. Andi Sandi A. T. T., S.H., LL.M., mengakhiri seremoni penandatanganan MoU dengan menyampaikan bahwa UGM, yang telah berusia 75 tahun dan menerima sekitar 12 ribu mahasiswa setiap tahunnya, berusaha merangkul semua elemen pendidikan, termasuk universitas muda seperti USTB. UGM berkomitmen untuk mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan di seluruh Indonesia tanpa membedakan antara negeri dan swasta (SDG 10).
Pada kesempatan ini, UGM juga mengucapkan terima kasih kepada Tanoto Foundation yang telah membantu mahasiswa UGM selama puluhan tahun untuk mencapai cita-citanya. Dalam operasionalnya, UGM hanya dapat memenuhi 30% dari kebutuhannya, sementara pemerintah menanggung 7%, dan sisanya 66% membutuhkan dana dari luar, termasuk dari Tanoto Foundation. Dana tersebut dapat berupa kolaborasi, hilirisasi, dan program MBKM.(SDG 9)
UGM merasa bangga dan berterima kasih kepada Tanoto Foundation dan USTB atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan, yang membantu UGM tumbuh menjadi institusi yang kuat dan kredibel (SDG 16).
(Penulis: Jemy Partianto, Foto: Angga Kurniajati, Editor: Johan S.M.A.)