Pada hari Kamis, tanggal 21 Juli 2016 dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara UGM; Kementerian Perindustrian (Dirjend Kimia Tekstil dan Aneka); dan PT Kimia Farma. Dalam Penandatangan Nota Kesepahaman tersebut dari Pihak UGM di wakili oleh Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D., sedang dari pihak Kementerian Perindustrian diwakili oleh Ir. Achmad Sigit Dwiwahjono, M.P.P., Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka, dan dari PT Kimia Farma diwakili oleh Drs. Rusdi Rosman, Apt., MBA. Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
Tujuan dilakukan kerja sama ini untuk mewujudkan kemandirian industri bahan baku obat dalam negeri, dan untuk melaksanakan pengembangan industri bahan baku obat Parasetamol, melalui penelitian yang akan dilakukan oleh UGM dengan menggunakan bahan baku kimia dan pereaksi lain yang disediakan oleh Dirjend Kimia Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian dan digunakan dalam produksi skala pilot oleh PT Kimia Farma.
Dalam sambutannya Dirut PT Kimia Farma memaparkan bahwa PT kimia Farma siap membantu baik dalam sisi produksi, penjualan hingga pemasaran. Dirut PT Kimia Farma memberikan gambaran kebutuhan Parasetamol di Indonesia mencapai 4.500 ton tiap tahun. Parasetamol paling banyak dikonsumsi tetapi bahan baku kita belum bisa produksi. Semoga dengan usaha dari peneliti UGM nantinyaakansukses.
Kerja sama ini merupakan sinergi antara akademisi, bisnis, dan govermenment dalam rangka menekan ketergantungan terhadap bahan baku obat impor. Kerja sama ini diharapkan membantu program kemandirian bahan baku obat yang telah dicanangkan oleh Pemerintah, sehingga ke depan akan mengurangi ketergantunganimporbahanbakuobataktif.
Sambutan dari Dirjend Kimia Tektil dan Aneka, bahwa bahan baku obat yang beredar di Indonesia saat ini 90 persen masih impor. Kondisi ini yang menjadi salah satu penyebab terjadinya defisit neraca perdagangan di Indonesia. Kebutuhan obat-obatan diperkirakan akan naik seiring komitmen pemerintah dalam mengawal BPJS Kesehatan. Kebutuhan terhadap obat-obatan ini akan naik 5 tahun kedepan, oleh karena itu Kementerian Perindustrian akan mendukung tindak lanjut kerja sama inibaikdibidangregulasimaupuninfrastruktur.
Sambutan Rektor UGM bahwa kerja sama dengan PT Kimia Farma sebelumnya pernah dilakukan dalam pemasaran pruduk Gama CHA. Rektor menuturkan kerja sama yang terjalin ini sekaligus menegaskan posisi UGM sebagai Universitas Riset yang mengedepankan spirit socio entrepreneur. UGM berupaya supaya riset dan inovasi UGM bisa dihilirkan ke masyarakat, pemerintah, maupunindustri.